• Bahasa

Simulasi Pemilu Di Garut Temukan Beberapa Kendala, Persiapan Pemilu 2024 Terus Dimatangkan

21 Jan 2024 Hanapi 264

GARUT, Tarogong Kaler - Pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Umum 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 24 Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, yang berlangsung pada Sabtu (20/1/2024), mengungkap beberapa kendala operasional.

Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Garut, Dian Hasanudin, menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan simulasi berjalan dengan lancar sehingga bisa selesai sebelum pukul 12 malam. Namun demikian, terdapat kendala teknis terutama dalam proses penggandaan salinan C1

Inovasi KPU RI terbaru ini memerlukan sekitar 8000 mesin fotokopi atau mesin printer yang memiliki fitur fotokopi. Namun, pada saat simulasi ini pihaknya menggunakan mesin fotokopi seadanya, sehingga proses penggandaan salinan C1 berlangsung sedikit lambat.



"Nah kami Kabupaten Garut itu memerlukan sekitar 8000 mesin fotokopi untuk disediakan di setiap TPS, nah nanti teknisnya KPPS melakukan sewa untuk pengadaan alat fotokopi tadi di setiap TPS gitu ya," ucapnya.

Selain itu, imbuh Dian, penggunaan paku yang tidak sesuai standar dalam simulasi menimbulkan kebingungan pada proses rekapitulasi. Dian menuturkan, bahwa paku yang digunakan dalam simulasi ini dinilai terlalu besar sehingga hasil coblos pada surat suara melewati garis batas.

"Saya sudah cek ke logistik kalau paku ataupun alat coblos yang digunakan itu ternyata speknya lebih kecil sehingga hal-hal tadi melewati garis mudah-mudahan bisa diantisipasi," ucapnya.



Masalah lain yang diperkirakan adalah penulisan C Plano yang harus menggunakan tulisan digital, sesuai dengan aplikasi SIREKAP (Sistem Informasi Rekapitulasi), Oleh karenanya, pada simulasi ini belum dilaksanakan hingga proses _upload_ ataupun scanning C Plano di SIREKAP, karena hal tersebut sangat memerlukan waktu serta rentan terjadi kendala teknis di lapangan, dan potensi kendala geografis seperti blank spot yang mempengaruhi akses internet.

"Kemungkinan kita bisa prediksi adalah kondisi geografis di mana Kabupaten Garut ada beberapa wilayah yang blank spot, karena itu memerlukan akses internet yang cukup gitu ya untuk penggunaan Sirekap tadi," ungkapnya.

Dian mengungkapkan, pihaknya akan melakukan mitigasi terhadap beberapa kemungkinan yang bisa terjadi, serta melakukan pemetaan terkait TPS mana saya yang memiliki akses internet tidak memadai. Ia berharap, pihaknya bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait dengan pemetaan lokasi TPS ke wilayah yang tidak termasuk ke dalam blankspot.



"Mudah-mudahan titik lokasi TPS yang nanti dipergunakan adalah lokasi-lokasi yang tidak blankspot, jadi kita juga dalam titik lokasi TPSnya mudah-mudahan masih bisa digeser-geser terhadap akses stabilitas keberadaan jaringan internet di Kabupaten Garut," tambahnya.

Arman Yanwar, Ketua KPPS 24 Desa Jati, menambahkan bahwa salah satu kendala selama simulasi adalah hasil pencoblosan pada surat suara berada di tengah-tengah kolom sehingga hal ini membingungkan para petugas dalam pengambilan keputusan.

"Untuk yang jadi penghambat sebenarnya ya itu Pak, yang pencoblosannya (masuk ke dua kolom nama calon), (pengambilan) keputusannya (lama), mau diambil ke mana itu harus pasti dengan pihak saksi yang harus (didiskusikan)," ucapnya.



Hasil simulasi ini, Arman menguraikan, bahwa  dari jumlah total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 24 sebanyak 246 pemilih, dengan jumlah surat suara yang diterima sebanyak 246 kemudian ditambah 2% sehingga terdapat 251 surat suara yang diterima. Sementara, jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya yaitu sebanyak 157 pemilih atau sekitar 63.6%

Arman menuturkan, pada pemungutan suara ini terdapat salah satu kendala pada, di mana ada pemilih yang tidak membawa e-KTP, atau   lupa membawa formulir surat panggilan. Sehingga, pihaknya harus menahan terlebih dahulu pemilih tersebut sebelum kemudian dilakukan proses lebih lanjut.

"Khusus untuk DPK (Daerah Pemilihan Khusus), untuk DPTB (Daftar Pemilih Tambahan) sih nggak jadi masalah, selama itu ada surat pindah pencoblosan di TPS kami, kami terima, tidak ada masalah untuk itu," katanya.



Arman menyatakan, pihaknya siap untuk melaksanakan Pemilu tahun 2024 ini. Simulasi ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk evaluasi dan penyempurnaan proses pemilu yang akan datang sehingga bisa berjalan dengan baik sesuai harapan.

"Harapannya lancar  yang intinya semuanya bisa berjalan lancar, petugas KPPS ataupun petugas semuanya sehat semuanya, dan tidak ada kendala apapun," pungkasnya.

www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT