Walau tidak setenar batik
Pekalongan atau Solo, ternyata kain batik asal Kabupaten Garut diminati banyak
orang dari luar negeri. Satu pengrajin
yang rutin memasarkan produknya ke luar negeri adalah Batik Tulis Garutan di
Jalan Papandayan, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Beberapa negara yang
menjadi peminat batik asal Garut ini yaitu, Singapura, Prancis, Arab Saudi,
Kanada, dan China. Pemilik sekaligus
pengelola Batik Tulis Garutan, Aam Meilani, mengatakan, awal mula batik Garut
bisa dikenal melalui pameran yang diselenggarakan di masing-masing negara. “Dari pameran itulah peminat berdatangan,”
kata Aam saat dijumpai Tribun Jabar di galeri Batik Tulis Garutan, Rabu
(10/1/2018).
Tak hanya itu, Aam
mengatakan, para peminat batik luar negeri ini pun memintanya untuk mengajarkan
proses pembuatan batik. “Tidak hanya
mengenalkan hasilnya, tapi kami ajarkan cara pembuatannya, lagipula motifnya
unik,” katanya.
Aam menjelaskan, belum
lama ini ia bersama Saung Angklung Udjo pernah menggelar pameran di China untuk
memperkenalkan batik asal kota dodol tersebut.
“Kami mengkolaborasikan batik dengan seni bambunya Saung Angklung Udjo,”
ujarnya.
Tak hanya memperkenalkan
warisan budaya kepada masyarakat dunia, Aam mengatakan, kegiatan membatik ini
mampu mengurangi angka pengangguran di sekitar galeri tersebut. “Kami libatkan masyarakat sekitar dalam
produksi batik, karena batik adalah aset Garut yang harus dipertahankan,”
ujarnya.
(Hakim Baihaqi), tribunnews.com