• Bahasa

Bidang Ekraf Diharapkan Menghasilkan Kebanggaan Bagi Masyarakat Garut

25 Feb 2022 Hanapi 675

GARUT, Tarogong Kaler – Mulai tahun ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut memiliki bidang baru,  yaiutu Bidang Ekonomi Kreatif,  bidang yang menaungi ekonomi kreatif (ekraf). Dengan adanya bidang baru ini diharapkan bisa menghasilkan suatu kebanggaan bagi masyarakat Garut, karena dinilai banyak orang-orang kreatif yang ada di Garut.

“Mudah-mudahan dengan berdirinya satu bidang ekonomi kreatif di Kabupaten Garut, yang ekosistem nya yang sangat luar biasa, dan ini bisa menjadi sesuatu yang membanggakan (bagi) masyarakat Kabupaten Garut, di mana ekonomi kreatif itu kan berangkat dari ide yang kreatif gitukan, bagaimana orang-orang Garut itu pak Direktur banyak yang kreatif pak, banyak-banyak ide,” kata Kepala Disparbud, Budi Gan Gan Gumilar, di hadapan Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ferdiansyah dan Direktur Infrastrukrur Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf RI, Hariyanto, saat memberikan sambutan mewakili Bupati Garut pada acara Forum Diskusi (Fordis) Pemanfaatan Infrastruktur Digital Bagi Pelaku Kreatif Subsektor Fesyen di Kabupaten Garut, di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jum’at (25/2/2022). Acara ini digagas Kementerian Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI), bekerja sama dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.



Budi Gan Gan,  menyampaikan rasa terima kasihnya karena acara Fordis ini bisa dilaksanakan di Kabupaten Garut. Dengan adanya acara ini diharapkan  bisa ikut serta dalam membangkitkan ekonomi kreatif di Kabupaten Garut.

“Mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Direktur dan juga Pak Ferdi yang tidak bosan-bosannya terus mendukung pembangunan, tidak hanya pembangunan Pariwisata, tidak hanya pembangunan Budaya tapi juga bagaimana ekonomi kreatif di Kabupaten Garut supaya jauh lebih berkembang lagi,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Infrastrukrur Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf RI, Hariyanto, memaparkan, berkaitan dengan ekraf ini, sejak tahun 2018 Kabupaten Garut sudah aktif dalam program penilaian mandiri kabupaten kota kreatif Indonesia.  Sehingga ia menilai, Kabupaten Garut sudah menjadi bagian dari ekosistem strategi pengembangan kabupaten/kota kreatif Indonesia.



Ia berharap acara hari ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta, apalagi peserta yang hadir merupakan perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan juga pelaku kreatif di Garut seperti youtuber, dan yang lainnya.

“Sehingga (diharapkan) dari seluruh rangkaian fordis pada pagi hari ini, akan betul-betul memberikan manfaat, dampak langsung kepada bapak ibu dan temen-temen semua, ( atau) kami menyebutnya semoga tepat sasaran, tepat manfaat dan juga momentumnya tepat waktu, sehingga nanti manakala kabupaten Garut kita dorong bersama untuk menjadi bagian yang kongkrit lagi, sebagai kabupaten kreatif Indonesia dan mudah-mudahan dengan semangat bapak ibu sekalian dan sinergitas dengan kami, tahun ini Garut akan mendapatkan legasi dari negara melalui kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai kabupaten kreatif Indonesia,” ucapnya.



Di tempat yang sama, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menuturkan,  ekraf subsektor fesyen ini memiliki beberapa alur seperti budaya, bahan, program, sampai ke pengemasan. Ia menilai bahwa saat ini di Kabupaten Garut masih lemah di alur pengemasan.

“Saya ingin menggugah (sebuah alur) tolong dikoreksi Pak Budi (Kadisparbud Garut), dan teman-teman pemangku kepentingan, (tentang) alur untuk melakukan ekonomi kreatif subsektor fesyen, fesyen (itu alurnya) banyak, ada budayanya, bahannya, ada programnya, pengemasan. Nah (untuk) pengemasan kita lemah, bahan nya bisa (terdiri dari) bahan batik, kulit, akar wangi iyakan macem-macem, budayanya macem macem, jadi kita kaya dengan potensi budaya, bahannya banyak, programnya banyak bisa disinergikan, (bersama) pengemasan,” tutur Ferdiansyah.


Ia berpesan, sebagai pelaku usaha harus mengerti dan memahami perilaku serta kebutuhan konsumen, termasuk  dalam hal komitmen dan konsistensi.

“Yang paling penting, saya ulangi yang paling penting saya Ferdiansyah mengingatkan bapak ibu kedah ngartos perilaku konsumen, kedah ngartos kebutuhan konsumen, janten simkuring teras-terasan ngemutken, lamun perkawis bicara lebet dunia usaha, minimal kudu aya 2 K, kudu aya komitmen sareng konsistensi, ari lebet dunia usaha moal aya kata permios (permisi), pak kaleresan pun indung nuju te damang janten abdi te tiasa ngintunkeun 40 siki, gak bisa (seperti itu). Dalam dunia usaha tidak ada kata permios, karena atos komit (dan) kudu konsisten.” tandasnya.


www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT