Bupati Garut H. Rudy Gunawan menegaskan pengusaha hotel tidak memasang tarif tinggi pada musim liburan Natal & Tahun Baru karena akan menimbulkan citra buruk pariwisata Garut.

"Kami sudah mengimbau kalau ingin menjadikan kabupaten ini ramah wisatawan jangan ada 'aji mumpung' (memanfaatkan waktu untuk cari untung)," kata Rudy Gunawan,  Rabu (11/12/2019).

Bupati Rudy menuturkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sudah siap untuk menyambut musim libur Natal dan pergantian tahun.

Bupati Rudy berharap, PHRI bersama-sama dengan pemerintah membangun citra baik pariwisata Garut sehingga wisatawan yang berkunjung ke Garut merasa nyaman.

"Kami yakin kalau hotel profesional tidak akan seperti itu," kata Bupati.

Jika harus diberlakukan kenaikan tarif, kata dia, harus dalam batasan normal sekitar 20 persenan, kemudian diberi pelayanan tambahan seperti makan malam atau hiburan.

"Kenaikannya itu harus diimbangi dengan yang lain seperti makan malam dan hiburan," katanya.

Bupati Rudy menambahkan, banyaknya hotel di Kabupaten Garut dengan berbagai kelas tentunya akan menjadi persaingan bisnis berlomba-lomba memberikan pelayanan lebih kepada wisatawan.

"Kalau dulu iya (belum banyak hotel) sekarang tidak, dengan adanya hotel seperti Hotel Santika," katanya.

Sementara itu, ribuan wisatawan diprediksi akan berkunjung ke Garut pada libur Natal dan tahun baru. Selain membenahi sarana wisata, keamanan akan ditingkatkan di Garut selama libur Nataru.

"Kami kemarin sudah rapat dengan Forkopimda. Keamanan akan diperketat. Yang pasti wisatawan nyaman berkunjung ke Garut," ujar Rudy.

Sumber: Humas Diskominfo Garut