• Bahasa

Bupati Garut : Mudah-mudahan di Tahun Depan Angka Kemiskinan Kita Sudah Diangka 8% Kembali

31 May 2022 Hanapi 601

GARUT, Tarogong Kidul – “Saya selaku penanggung jawab pemerintahan ini kita harus melakukan langkah-langkah besar, tidak boleh lagi main-main. Angka kemiskinan kita direncanakan tahun 2023 ini sudah di angka 6%, tapi 2019 kita sudah masuk diangka 8% tapi sekarang terjun bebas lagi ke angka 10% karena Covid-19,” kata Bupati Garut, di hadapan para Kader Tim Pendamping Keluarga, di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (31/5/2022).

Rudy memaparkan, adanya pandemi Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Garut, bahkan hasil pertanian Kabupaten Garut  gagal dikirim keluar wilayah Garut mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menjadi minus dan melambat, dan angka kemiskinan pun meningkat.



“Akhirnya laju pertumbuhan ekonomi kita minus dan melambat, maka angka kemiskinan jauh meningkat. Meskipun kita mendapatkan hampir daripada 1.200.000 orang mendapatkan social safety net dari pemerintah pusat, gubernur, dan pemerintah kabupaten,”  ujarnya dalam Launching Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga.

Oleh karenanya, imbuh Rudy, kegiatan ini dinilai sangat penting dilakukan mengingat angka kemiskinan di Kabupaten Garut kembali meningkat setelah adanya masa pandemi Covid-19. Ia menyebutkan, sebelum adanya masa pandemi target angka kemiskinan Kabupaten Garut di tahun 2023 adalah sebesar 6%.



Ia menerangkan, masalah stunting 99,8% diakibatkan oleh faktor kemiskinan dimana terdapat banyak keluarga yang tidak mampu membiayai pola hidup yang sehat. Maka dari itu, Rudy menyampaikan, permasalahan stunting sangat erat kaitannya dengan masalah kemiskinan.

“Nah tentu ini menjadi persoalan yang sangat serius mengenai angka kemiskinan yang terus meningkat, tapi saya mau menekan dan menurunkan kembali mudah-mudahan di tahun depan angka kemiskinan kita sudah diangka 8% kembali,” ungkapnya.



Sementara itu, Sekretaris DPPKBPPPA, Rahmat Wibawa, menerangkan acara Launching Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga ini digelar secara serempak di 42 kecamatan, dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan di Kecamatan Tarogong Kidul.
 
“Seremonialnnya Tarogong Kidul kita serempak melaksanakan orientasi itu di 42 kecamatan terdiri dari 200 kelas lebih ya di 42 (kecamatan) serentak itu 20 hari ke depan dari semenjak kamis kemarin. Kenapa launchingnya hari ini karena awal bulan gitu ya dimulai sama dengan kabupaten lain,” ucapnya.



Ia berharap, melalui kegiatan ini pemerintah dapat mengantisipasi adanya penambahan kasus stunting sehingga tercapai kondisi zero stunting. Rahmat menambahkan, zero stunting sendiri berarti tidak ada penambahan kasus stunting di masyarakat.

Selain itu, pada bulan ini pihaknya menggelar sebuah gerakan penimbangan pengukuran lingkar lengan atas bayi di setiap posyandu, di mana semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan memantau pelaksanaannya secara langsung.

www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT