• Bahasa

Pelaku Industri Kreatif di Garut Harus Mulai Membiasakan Diri dengan Pemasaran Digital

25 Apr 2022 Hanapi 535

GARUT, Tarogong Kaler – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) mengelar Bimbingan Teknis Penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environtment Sustainability) dan Pemasaran Digital pada Sektor Ekonomi Kreatif di Kabupaten Garut.  Acara tersebut merupakan bentuk kerjasama antara Kemenparekaf, Pemerintah Kabupaten Garut, dan Anggota Komisi X Ferdiansyah,  berlangsung sehari di Hotel Harmoni Garut, Senin (25/04/2022).

Kepala Dinas Parwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumelar, dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Garut saat ini sedang mencanangkan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik). Oleh karenanya ia berharap para pelaku industri kreatif juga mulai membiasakan diri dengan hal-hal yang berbasis digital, supaya mereka bisa memasarkan produknya sendiri secara digital.



“Mudah-mudahan Kabupaten  Garut semakin tergerak karena  Pak Bupati sudah mencanangkan bahwa  Pemerintah Kabupaten Garut itu harus berbasis SPBE, jadi bagaimana misalnya produk-produk yang dihasilkan supaya semuanya sudah terdigitalisasi (dipasarkan secara digital),” Jelas Budi Gangan

Dalam Surat Edaran Kemenparekaf Nomor : SE/4/M-K/2021 sendiri  disebutkan, bahwa dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat domestik dan internasional untuk berwisata dengan aman, nyaman, dan sehat maka diperlukan pelayanan yang memenuhi unsur CHSE. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka beberapa dimensi harus diperhatikan seperti kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. Hal tersebut menjadi landasan bagi pelaku industri kreatif melakukan pemasaran secara digital terkait produk yang dihasilkan.



Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekaf, Syaiflullah, mengatakan,  masyarakat pada zaman sekarang lebih mudah untuk dipersuasi dengan soft selling , di mana pelaku industri kreatif dituntut harus pandai menjelaskan mengapa produk tersebut diperlukan. Ia mencontohkan melalui story telling yang menarik, sehingga konsumen tidak sadar,  bahwa ia sebenarnya sedang dipersuasi untuk membeli produk tersebut.

“Anak-anak Gen-Z atau trend orang-orang sekarang lebih pada soft selling orang dipersuasi untuk membeli, kita harus bikin story telling yang bagus sehingga orang tidak sadar sedang di bujuk untuk membeli,” terang Syaefullah.



Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menyampaikan, kesuksesan dalam industri kreatif tidak diukur pada siapa yang pintar, tetapi keberhasilan dalam pemasaran produk adalah pada orang yang dapat memanfaatkan momentum atau kesempatan di era digital ini.

“Dunia sekarang bukan siapa yang pintar tapi siapa yang bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik, jadi sampai kita ketinggalan.” tutur Ferdiansyah.



Narasumber tunggal, Wahyu Aji, selaku CEO Good News From Indonesia, mengungkapkan  saat ini, kalangan anak muda menjadikan digital marketing sebagai aktivitas di dalam pengembangan bisnis atau karier.

Digital marketing, sebut Wahyu, kini semakin penting keberadaannya seiring kian banyaknya orang memanfaatkan digital platform, memudahkan brand terhubung ke konsumen, serta membantu pertumbuhan brand.



Menurutnya sebaik apa pun produk, di era ini tetap memerlukan sentuhan digital, hal itu memungkinkan produknya diminati orang.

Penerapan digital marketing bisa dijadikan solusi untuk mengetahui tingkat permintaan pelanggan secara online sehingga kita akan lebih tahu tentang apa yang disukai atau tidak disukai oleh kebanyakan konsumen sebagai target pasar.

www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT