Mewaklili Kapolres Garut,
AKBP Budi Satria Wiguna SIK, Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polres
Garut menggelar Pembinaan dan Penyuluhan di SMPN 4 Garut, Selasa (23/01).
Kegiatan yang diikuti oleh
1000 siswa, kepala sekolah, dan 17 guru ini diawali dengan pengarahan Kasat
Binmas Polres Garut, AKP Poniman, SH. didampingi Kanit Bintibmas Bripka Umar
Taufik, S.Sos. beserta jajaran.
AKP Poniman menyampaikan, agar
kalangan para pelajar menjauhi perbuatan yang melanggar hukum dan mematuhi lalu
lintas di jalan raya. Selain itu, Poniman juga menekankan untuk menghindari
tawuran antar pelajar dan menjauhi narkoba, apalagi minuman oplosan yang telah
banyak merenggut nyawa, ungkapnya.
Kegiatan yang digelar di
SMP Negeri 4 Garut tersebut juga memberikan pengetahuan kepada pelajar mengenai
bahaya masuknya paham anti Pancasila dan paham radikalisme kepada pelajar di
wilayah hukum Polres Garut.
“Kegiatan tersebut diikuti
dengan baik oleh para siswa, dan berjalan dengan tertib dan lancar. Penyuluhan
tentang bahaya masuknya paham radikalisme, bully dan LGBT menggunakan media
elektronik akan menjadikan sekolah sebagai basis anti kejahatan,” kata Poniman. Kejahatan yang dimaksud, imbuh Poniman, yakni
seperti narkoba, radikalisme pro kekerasan serta intoleransi dan bentuk
kejahatan lainnya.
“Pada tahun 2017 ini kita
melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan memberikan pemahaman kepada
anak-anak untuk mengantisipasi penyebaran isu radikal yang banyak disebarkan
melalui media sosial,” katanya.
Menurutnya, radikalisme,
narkoba dan tindakan kejahatan lainnya, ingin menghancurkan negara, dengan
sasaran kelompok pelajar dan mahasiswa, yang masih gampang dipengaruhi.
“Selain itu, adapun pelajar
yang kedapatan yang membawa HP dan berisi gambar/video porno dan kekerasan akan
di data, di foto dan diserahkan kepada kepala sekolah untuk dilakukan
pengawasan dan pembinaan secara khusus,” tandasnya
.
Kasat Binmas juga
menambahkan, ini merupakan kegiatan preventif yang dilakukan Polres Garut
terkait dengan maraknya informasi terjadinya kasus bully dan tentang LGBT dan
pemberitaan media sosial, pungkasnya.
(Igie), hariangarut-news.com
