• Bahasa

Update Perkembangan Kasus COVID-19 di Kabupaten Garut, Jumat 23 Oktober 2020

24 Oct 2020 Hanapi 1056

Ada penambahan sebanyak 111 pasien kasus konfirmasi positif, dan 6 pasien Sembuh dari COVID-19 di kabupaten Garut, demikian dikatakan Humas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita, S.E, M.Si, Jumat 23 Oktober 2020, pukul 23.55 WIB.

Yeni Yunita yang juga Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo kabupaten Garut, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan RT PCR Laboratorium RSUD. dr. Slamet Garut pada sampel sebanyak 722, ditemukan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 108 orang (80 orang diantaranya berasal dari klaster pesantren).

Selain itu, terdapat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 lainnya sebanyak 3 orang yang merupakan hasil pemeriksaan RT PCR di fasilitas pelayanan kesehatan lain, yaitu perempuan (KC-562) usia 36 tahun dari Kecamatan Cilawu, dan perempuan (KC-573) usia 26 tahun dari Kecamatan Kadungora serta laki-laki (KC-574) usia 23 tahun dari Kecamatan Samarang.

Selanjutnya, ada penambahan laporan kasus suspek COVID-19 sebanyak 3 orang, yaitu 1 orang dari Kecamatan Cilawu, 1 orang dari Kecamatan Pameungpeuk, dan 1 orang dari Kecamatan Cisompet (1 orang diantaranya sedang proses perawatan di RSUD. dr. Slamet Garut).

Ada pula laporan kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan (isolasi) bertambah sebanyak 6 orang, yaitu terdiri dari Kecamatan Cilawu 6 orang yaitu Perempuan (KC-312) usia 46 tahun, Laki-laki (KC-313) usia 51 tahun, Perempuan (KC-314) usia 31 tahun, Perempuan (KC-317) usia 2 tahun, Perempuan (KC-318) usia 28 tahun, dan Perempuan (KC-319) usia 40 tahun. Kecamatan Samarang 2 orang yaitu Laki-laki (KC-299) usia 43 tahun, dan Laki-laki (KC-307) usia 14 tahun.



Untuk jumlah total kasus COVID-19 (Kontak Erat, Suspek, Probable maupun Konfirmasi positif) di Kabupaten Garut sampai saat ini sebanyak 10.678 kasus, terdiri dari Kasus Kontak Erat sebanyak 6.936 kasus, dengan rincian 1.515 Kasus isolasi mandiri dan 5.421 Kasus discarded/selesai pemantauan.

Sementara untuk kasus Suspek, kata Yeni, sebanyak 3.167 kasus, dengan rincian 54 Kasus isolasi mandiri, 8 Kasus Isolasi RS/perawatan, 3.067 Kasus discarded/selesai pemantauan dan 38 Kasus meninggal.

"Lalu untuk kasus Probable masih 0 kasus," ucapnya.

Sedangkan untuk kasus Konfirmasi Positif, lanjut Yeni, sebanyak 575 kasus terdiri 80 kasus isolasi mandiri, 187 kasus isolasi RS/perawatan, 293 kasus dinyatakan sembuh, dan 15 kasus meninggal.

Pada hari ini Tim Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan skrining pemeriksaan/pengambilan sampel Swab di beberapa tempat. Adapun jumlah mendapatkan skrining pengambilan sampel Swab sebanyak 148 sampel (orang).

Tim Gugus Tugas COVID-19 juga, telah melakukan kegiatan tracking dan tracing pada kontak erat KC-445, KC-449, KC-460, KC-461 dan KC-462 di Kecamatan Limbangan sebanyak 27 orang, pada kontak erat KC-448 dan KC-459 di Kecamatan Garut Kota sebanyak 31 orang, pada kontak erat KC-438 di Kecamatan Leles sebanyak 34 orang, pada kontak erat KC-458 di Kecamatan Bayongbong sebanyak 2 orang, pada kontak erat KC-442 di Kecamatan Tarogong Kaler sebanyak 7 orang, pada kontak erat KC-447 di Kecamatan Wanaraja sebanyak 4 orang, pada kontak erat KC-440, KC-441, dan KC-427 di Kecamatan Kadungora sebanyak 20 orang dan pada kontak erat KC-338, KC-424 dan kasus konfirmasi positif Covid-19 asal Kabupaten Tasikmalaya di Kecamatan Cilawu sebanyak 12 orang, serta pada kontak erat kasus konfirmasi positif Covid-19 asal Kota Bekasi di Kecamatan Pangatikan sebanyak 32 orang, dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel swab.

Yeni mengungkapkan, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan penyebaran virus COVID-19 pada komunitas dan risiko individu menurut Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) RI. Pertama, kondisi berkerumun dalam suatu tempat. Kedua, orang-orang yang berdekatan dalam jarak 1 – 1,5 meter. Ketiga risiko jika sirkulasi ruangan tidak baik seperti ruangan tertutup. Keempat, durasi atau lamanya waktu berinteraksi dalam suatu kondisi perkantoran atau ruangan yang tertutup.

"Oleh karena itu, Kami mohon kepada warga masyarakat untuk menghindari kerumunan dan tidak melakukan kontak fisik, selalu menjaga jarak, dan menghindari berada di ruangan tertutup dalam waktu yang lama," ungkapnya.

Menurutnya, kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran COVID-19 ialah kedisiplinan seluruh pihak untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan 3 M.

“Kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran COVID-19 ini adalah kedisiplinan kita. Kedisiplinan dalam melakukan 3 M diantaranya Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan Melakukan jaga jarak, karena tidak semua orang yang positif Covid-19 memiliki gejala," ujarnya.

Yeni menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kondisi di tengah pandemi COVID-19 ini dengan mematuhi protokol kesehatan juga senantiasa menjaga serta meningkatkan stamina dan imunitas tubuh dengan berolahraga secara rutin dan teratur disertai asupan gizi yang seimbang.

“Mari berjuang bersama memutus mata rantai penyebaran virus ini, dan saling gotong royong melindungi sesama kita sehingga bisa terbebas dari COVID-19,” pungkasnya.

www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT