GARUT, Tarogong Kidul – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut menyelenggarakan Workshop Penilaian Kinerja Fungsional Perencana di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut selama dua hari, di Aula Bappeda Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (23/11/2022).

Sekretaris Bappeda Garut, Agus Kurniawan menyampaikan, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh fungsional perencana yang ada di Kabupaten Garut, sehingga nantinya para peserta yang beralih ke fungsional perencana dapat mempersiapkan beberapa hal yang akan dinilai.

“Jadi jangan sampai yang tadinya struktural kan ini tidak ada tuh penilaian seperti angka kredit seperti itu, ketika beralih ke fungsional perencana ada hal-hal yang harus dipersiapkan untuk dapat dipenuhi, sehingga tidak menjadi hambatan nanti ke jenjang karir selanjutnya, misalkan apakah untuk kenaikan jenjangnya atau pangkatnya,” tuturnya.

Ia memaparkan, bahwa dalam workshop ini para peserta akan mendapatkan informasi mengenai aturan-aturan yang akan menjadi penilaian ketika menjadi fungsional perencana. Dalam kesempatan ini, pihaknya menghadirkan narasumber dari tim Sekretariat Fungsional Perencana Bappeda Provinsi Jawa Barat. Selain itu, pihaknya juga mengundang beberapa unsur dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menyangkut analis kepegawaian.

“Ini kita hadirkan narasumber dari tim sekretariat fungsional perencana di Bappeda Provinsi Jawa Barat yang juga ini akan menjadi tim penilai kita di Kabupaten Garut untuk tahun depan karena Kabupaten Garut belum bisa melakukan penilaian mandiri untuk terkait dengan penilaian fungsional perencana ini,” ungkapnya.

Ia berharap, seluruh fungsional perencana dapat memahami dan mempersiapkan apa saja yang diperlukan dalam proses penilaian fungsional perencana salah satunya terkait angka kredit ataupun hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan fungsional perencana.

“Jadi ya disamping mendapatkan pemahaman ini dilakukan juga prakteknya sehingga nanti ketika ada hal-hal yang sekarang belum diketahui atau belum dipahami ini melalui kegiatan workshop ini menjadi solusi terkait dengan hal itu,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu narasumber yang merupakan Analis Kepegawaian Bappeda Provinsi Jawa Barat, Ade Suteja menyampaikan, para pegawai yang berasal dari penyetaraan harus menjadi fungsional. Maka dari itu, pihaknya mengarahkan profesional para pegawai dan memberikan pemahaman terkait fungsional perencana.

“Karena apa, karena teman-teman yang dari penyetaraan ini mau nggak mau kan harus menjadi fungsional bukan minat, nah arah profesionalitas ini makanya digiring, ditempatkan pada yang benar tapi harus dikasih _knowledge_. Alhamdulillah Bappeda Garut ini memfasilitasi mengundang kami dan memang kami pun sama ketika kabupaten kota kuat maka provinsi akan kuat,” ucapnya.

Ia berharap, setelah adanya _workshop_ ini, para pegawai dapat lebih antusias memberikan kinerja yang lebih baik sebagai fungsional, yang harus bekerja secara fungsi.

“Itu mungkin ya yang bisa disampaikan dari workshop, ini mudah mudahan ada dampaknya ya impact yang bagus lah gitu kan untuk Kabupaten Garut,” tandasnya.