• Bahasa

Hoax Mengenai Kesehatan Alami Kenaikan Cukup Signifikan di Masa Pandemi

10 Dec 2020 Hanapi 1551

GARUT, Tarogong Kidul – Hoax menjadi salah satu permasalahan yang cukup menyita perhatian dunia, khususnya di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit akibat adanya hoax yang beredar di tengah-tengah masyarakat bisa menyebabkan keresahan sampai konflik di masyarakat.

Masa pandemi seperti ini pun, tak ayal dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarluaskan berita bohong demi kepentingan tertentu, seperti dikatakan oleh Roni Mulyana, yang menjadi narasumber dalam acara Webinar Hoax dengan tema “Hoax Melimpah Ditengah Wabah”, bahwasannya hoax terkait kesehatan alami kenaikan cukup signifikan di masa pandemi Covid-19.

“Berdasarkan data yang kami dapat ini ada beberapa informasi mengenai traffic dari informasi tentang hoax tersebut, kalau lihat dari grafik memang yang cukup tinggi itu adalah hoax mengenai kesehatan, karena memang di saat pandemi tentunya informasi kesehatan ini sangat-sangat menjadi informasi yang paling diburu sama semua orang, dan akhirnya dengan beberapa oknum yang menyebarkan informasi tersebut, menyangkut pautkan dengan kesehatan atau terutama dengan Covid-19 saat ini,” ujar Roni dalam acara Webinar Hoax dengan tema “Hoax Melimpah Ditengah Wabah” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut, Kamis (10/12/2020).



Sementara itu, Sandi Ibrahim Abdullah narasumber dari Tim Jabar Saber Hoaks, mengatakan bahwa pada periode Januari sampai November 2020, ada sekitar 3.515 aduan yang masuk ke timnya.

“Pada quartal per Januari sampai November di tahun 2020, (ada) sebanyak 3.515 aduan yang mengandung informasi atau berita hoaks, yang masuk ke jabar saber hoaks, itu informasinya bisa masuk dari jawa barat, (atau) dari luar jawa barat, dari Garut aja ada masuk aduan sampai 28 aduan, di dalamnya bisa jadi ada hoaks dan aduan yang bukan hoaks, artinya tidak semua aduan yang disampaikan atau menanyakan informasi tidak semua terindikasi hoaks, ketika diklarifikasi bisa jadi itu informasinya benar. Jadi (dari) 3.515 aduan itu ada berita yang benarnya juga. Sekitar di atas 2000 lah, berita yang benar juga ditanyakan kepada Jabar Saber Hoaks,” ucap Sandi.

Disisi lain, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut, Ummu Salamah, dalam sambutannya mengatakan mahasiswa sebagai orang yang intelektual hendaknya tidak mudah terjebak dan terpengaruh oleh hoax yang saat ini banyak beredar di dunia maya.


“Jadi ternyata hoax itu merupakan ladang subur benih-benih berita bohong, bahkan seringkali (dijadikan) sebagai aksi fitnah, penyebaran informasi yang keliru, karenanya para mahasiswa kalian sebagai intelektual hendaknya hati-hati, jangan terjebak dan terpengaruh karena upaya penyebaran hoax sangat masif, baik offline maupun online. Tapi, saya yakin kalian para mahasiswa memiliki gaya nalar yang tinggi kalian cerdas, dan kalian tidak akan tertipu dan kalau mendapatkan berita hoax, tidak akan menshare berita hoax tanpa disaring dulu,” pungkasnya.

Acara webinar hoax dengan tema “hoax melimpah ditengah wabah” ini merupakan inisiasi dari BEM FIKOM UNIGA yang bekerja sama dengan Jabar Saber Hoaks sebagai salah satu lembaga yang fokus terhadap pemberantasan hoax di Indonesia. Acara ini digelar melalui aplikasi video telekonferensi yakni Zoom dan dihadiri oleh sekitar 130 orang terdiri dari mahasiswa dan dosen Fikom uniga.

www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT