• Bahasa

Kadiskominfo Garut Sampaikan Materi Terkait Hoaks Pada Workshop BNN

15 Jun 2021 Hanapi 1021

GARUT, Tarogong Kaler – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut menggelar Workshop Penguatan Kapasitas kepada Insan Media untuk Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba, yang terselenggara di Hotel Harmoni, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (15/6/2021).

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Muksin, menyampaikan materi berkenaan dengan hoaks. Berdasarkan data dari Jabar Saber Hoaks pada tahun 2020 ada sebanyak 6.543 total aduan dan pemantauan yang berkaitan dengan hoaks, dengan aduan informasi yang benar sebanyak 2.278 dan 4.265 aduan merupakan hoaks.

Dalam presentasinya Muksin menyampaikan ada 5P motivasi seseorang penyebaran berita bohong atau hoaks ini. “5P motivasi penyebaran hoaks (diantaranya) Partisipasi, Pengakuan, Profit, Provokasi, dan Propaganda,” ujar Muksin dalam paparannya di hadapan awak media dan penggiat medsos.



Ia juga menuturkan, ada beberapa alasan mengapa orang masih saja terpapar oleh hoaks, salah satunya adalah karena orang tersebut malas untuk melakukan crosscheck terkait informasi yang ia dapatkan.

“Mengapa orang masih saja mudah terpapar hoaks ? (pertama) orang lebih cenderung percaya hoaks jika informasinya sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki, (kedua) karena malas crosscheck, (ketiga) memberikan opini dengan hanya membaca judul informasi atau berita, (dan keempat) karena informasi tersebut muncul berkali-kali,” ucapnya.

Menurutnya, ada 5 hal yang bisa dilakukan oleh kita sebagai para penikmat informasi agar terhindar dari informasi-informasi atau berita yang bersifat hoaks.

“Bagaimana cara melawan hoaks ? (satu) mengkampanyekan bernalar kritis atau critical thinking, (dua) adil dalam menanggapi kabar yang berpotensi hoaks dan menyerang pihak tertentu, (tiga) mengkampanyekan penggunaan media social secara bijak, (empat) mengurangi banjir informasi atau meningkatkan atensi, (dan lima) berkolaborasi dalam penanganan penyebaran hoaks,” ungkap Muksin.



Sementara itu, salah satu narasumber lain dalam acara workshop ini, Feri Purnama, jurnalis Kantor Berita Antara Biro Jawa Barat yang juga Dosen Jurnalistik dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut, menyampaikan materi terkait Pengemasan Informasi di Media, menuturkan, salah satu bekal dasar dalam mengemas informasi adalah menguasai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

“Bekal dasar mengemas informasi menjadi berita yaitu menguasai EYD. Tujuannya Apa? (satu) agar komunikasi tersampaikan dengan benar atau logis, (dua) mengetahui alur berpikir penulis, (tiga) tidak membuat bingung pembaca, (dan empat) tidak menjadi ejekan publik atau pembaca,” uajr Feri.

Ia memparkan, berita yang akan disajikan kepada publik juga harus memenuhi 3 unsur, yakni unsur logika, unsur etika, dan unsur estetika.

“Berita yang disajikan tidak hanya asal berhubungan dengan menusia atau kejadian yang luar biasa, tapi harus disajikan dengan memenuhi unsur yaitu, Logika, Etika, (dan) Estetika,” pungkasnya.


www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT