• Bahasa

Bupati Garut Terima Kunker Kepala BKKBN RI

9 Feb 2023 Hanapi 611

GARUT, Tarogong KIdul - Bupati Garut, Rudy Gunawan, menerima kunjungan kerja (Kunker) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Rabu (8/2/2023), di Balai Diklat Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Garut, Jalan RSU, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Penerimaan kunjungan kerja tersebut dilaksanakan bersamaan dengan _Kick Off Refreshing Training of Fasilitator_ (TOF) Tim Pendamping Keluarga Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Bupati Garut mengungkapkan, pelatihan ini dalam rangka memberikan pendampingan bagi keluarga, di mana nantinya para peserta akan diberikan edukasi bagaimana cara yang baik dalam memberikan pemahaman kepada keluarga terkait bagaimana mengelola keluarga dengan baik.



"Ini menjadi bagian bagaimana para (peserta) training-training ini bisa memberikan satu pemahaman kepada keluarga, (tentang) betapa pentingnya bagaimana kita dari mulai Ibu menyusui, karena di Garut hari ini kami sangat prihatin pak angka kematian ibu turun, tapi angka kematian bayi naik," ucapnya di hadapan Kepala BKKBN RI.

Ia menambahkan, bahwa peran para trainer untuk memberikan edukasi terhadap keluarga khususnya kepada ibu hamil sangat penting, dan hal ini harus menjadi perhatian oleh semua pihak.



Rudy juga menerangkan, bahwa Kabupaten Garut memiliki politik anggaran yang baik untuk kesehatan ibu, bayi, dan penurunan stunting. Menurutnya, pihaknya tidak akan segan untuk mengeluarkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) jika terjadi suatu hal yang darurat.

"Jadi Pak dr. Hasto ketika (anggaran) yang dikeluarkan oleh saya sebagai bupati, ketika ada hal darurat saya berani mengeluarkan BTT," lanjutnya.



Sementara itu, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, menyampaikan, di Kabupaten Garut terdapat kurang lebih 5.973 tim pendamping keluarga yang perlu dilatih, salah satunya adalah bagaimana untuk mendampingi keluarga baik itu dalam persiapan pernikahan.

"Bagaimana hal-hal yang terkait dengan menyiapkan tampilan, menyiapkan nikah ya, kemudian agar mereka ingin bisa mendampingi dengan baik agar nanti yang hampir kelahiran anak sampai, dan juga agar kematian/menghapus kematian bayi menurun, kematian ibu menurun," ucapnya.



dr. Hasto berharap pelatihan ini dapat memberikan motivasi bagi para calon pendamping keluarga yang nantinya akan membimbing keluarga agar masyarakat mendapatkan edukasi terkait beberapa hal mengenai keluarga.

"Jadi para fasilitator di sini harus memperlakukan orang dewasa jangan seperti anak kecil. Orang dewasa tuh harus diberikan penghargaan tidak boleh direndahkan. orang dewasa harus diberikan respon, respon positif secepatnya, harus sering dipuji tidak boleh dicerca," ucapnya.


Kepala BKKBN RI Tinjau Pelayanan KB Di RS Medina

Setelah membuka kick off TOF Tim Pendamping Keluarga Tingkat Provinsi Jawa Barat. Bupati Garut, Rudy Gunawan mendampingi Kepala BKKBN RI mengunjungi Rumah Sakit Medina dalam rangka meninjau pelayanan Keluarga Berencana (KB) di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Raya Wanaraja, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.

Dalam kesempatan ini, Rudy menyampaikan, BKKBN telah memberikan perhatian yang besar terhadap hal berhubungan dengan kesehatan keluarga, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Garut.



"Di antaranya adalah bagaimana kita bisa membina keluarga yang sehat sejahtera, bapak ibu-ibu, bapak-bapaknya jangan terlalu banyak anak. Supaya anaknya bisa dipelihara atau dilakukan kasih sayang dengan sangat sempurna," ucap Bupati Garut.

Sementara, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa pemasangan IUD atau _intrauterine device_ dinilai bagus untuk KB dalam jangka panjang. Ia menegaskan, IUD sendiri tidak mengandung hormon, sehingga para ibu yang memasang IUD tidak akan bertambah gemuk, bertambah kurus, merasa pusing, ataupun merasakan efek lainnya.


 
"Jadi IUD itu enak. Kalau yang enggak percaya ada yang sudah pakai disini kemudian IUD itu dampaknya cuman sedikit, menstruasinya tambah sedikit, kalau biasanya 3 hari 4 hari mungkin jadi 5 hari dan hubungan dengan suami insyallah tidak ada masalah," ujarnya.

Bahkan, dalam kunjungannya ini, Kepala BKKBN RI terjun langsung memberikan pelayanan KB kepada masyarakat yang melakukan KB implan di RS Medina.



Kepala BKKBN RI Apresiasi Langkah Pemkab Garut Usung Strategi Zero New Stunting

Seusai melaksanakan kunjungan ke RS Medina, Kepala BKKBN RI melanjutkan kunjungannya ke Kabupaten Garut dengan berkunjung ke Gedung Pendopo Garut. Di tempat ini Kepala BKKBN RI diterima dan didampingi langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, untuk melihat beberapa kegiatan di area luar Gedung Pendopo Garut, seperti penyuluhan mengenai stunting kepada ibu-ibu yang memiliki balita, hingga melihat demonstrasi masak dari Dahsat atau Dapur Sehat Atasi Stunting.

Setelah itu, dr. Hasto dan Nurdin Yana, melanjutkan kegiatan di Gedung Pendopo Garut, yang diawali dengan senam cegah stunting bersama Forum Generasi Berencana (Genre) Jawa Barat, dan menyaksikan prosesi pengukuhan Duta Genre Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Garut.



Dalam kesempatan ini Kepala BKKBN RI menyerahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Keluarga Berencana secara simbolis kepada Sekda Kabupaten Garut.

Kepala BKKBN RI mengakhiri kunjungannya ke Kabupaten Garut, dengan memberikan pengarahan kepada Tim Pendamping Keluarga dan Duta Genre yang hadir langsung di Gedung Pendopo Garut.



Saat diwawancara oleh awak media, dr. Hasto mengatakan jika dirinya mendapatkan informasi bahwa Kabupaten Garut memiliki angka ibu hamil sekitar 50 ribu lebih, dengan angka sekitar 25 ribu pernikahan tiap tahunnya. Sementara, angka stunting yang dimiliki oleh Kabupaten Garut sendiri saat ini ada diangka 23,6%. Sehingga ia mengapresiasi langkah Pemkab Garut dengan mengusung strategi Garut _zero new stunting_.

"Makanya strateginya Pak Sekda bagus menghadang jangan sampai lahir stunting baru, (dan) itu kadernya (tim pendamping keluarga) pinter-pinter loh, sudah tau syarat lingkar lengan, wartawan aja nggak tau syarat lingkar lengan itu berapa, HB berapa, wartawan belum tau kader udah tau, tim pendamping keluarga ini keren, Pak Sekda sama Pak Bupati keren," ucapnya.



Ia memaparkan bahwa ada sekitar 111 ribu tim pendamping keluarga yang tersebar di 27 kabupaten/kota dan 5.793 di Kabupaten Garut yang akan mendapatkan pelatihan.

"Tim pendampingnya itu kan tetangganya sendiri, coba yang hamil (di Garut) 50 ribu tim pendampingnya 5.900 berarti 1 orang tim pendamping itu cuman dititipi sama Pak Sekda 10 orang hamil loh rata rata, (dan itu) untuk 1 tahun loh, jadi kalau dia merasa berat ya ndak lah gitu, memang dia juga kita kasih yah uang pulsa lah untuk laporan sebulan kita kasih 100 ribu (rupiah) kali 5 .900 (orang) kali 12 (bulan), dan di Garut bagus dibagi betul itu, dikasihkan ke tim pendamping terbukti tahun 2022 sukses gitu," papar dr. Hasto.



Ia juga menerangkan bahwa edukasi bagi tim pendamping keluarga ini akan dilakukan secara berjenjang, mulai dari pelatihan bagi fasilitator, hingga akhirnya nanti edukasi dilakukan oleh tim pendamping keluarga ke masyarakat.

"Tapi sekarang ini juga kami kan bikin Youtube bikin vlog bikin rekaman singkat, saya juga ada rekaman singkat, mungkin tim pendamping keluarga tinggal rekamkan omongan saya boleh. (Iya) edukasi ya, jadi kami bikinkan  rekaman dari kami gitu dan bahasa kami juga sudah kami kemas dengan bahasa yang tidak kedokteran, (mungkin) Pak Sekda aja bisa langsung paham," tandasnya.


www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT