Sebanyak 4.880 kasus Covid-19 yang terjadi baik OTG, ODP, PDP maupun Positif di kabupaten Garut, demikian dikatakan Humas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita, S.E, M.Si, Sabtu (11/07/2020).
"Jadi total jumlah pasien positif covid-19 di kabupaten Garut masih tetap ada 26 kasus. Dari jumlah tersebut tidak ada pasien positif dalam perawatan rumah sakit, jadi rinciannya 23 pasien dinyatakan sembuh, dan 3 kasus meninggal dunia," ujarnya.
Untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) kata Yeni, sebanyak 2.748 kasus, dengan rincian 31 kasus masih pemantauan, 4 dalam perawatan, dan 2.713 selesai pemantauan, dimana 15 diantaranya meninggal.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 83 kasus, dengan rincian 1 kasus sedang dalam perawatan dan 82 kasus selesai pengawasan, dimana 18 diantaranya meninggal.
"Orang Tanpa Gejala (OTG) 2.023 orang, dimana 215 masih dalam tahap observasi dan 1.808 selesai masa observasi tanpa ada kasus kematian," ungkap Yeni.
Yeni yang juga Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo kabupaten Garut mengatakan, masyarakat tetap harus waspada, walaupun angka kasus positif tidak ada di kabupaten Garut, jangan sampai terjadi klaster baru akibat tak mematuhi protokol kesehatan.
Pasar menjadi sorotan di tengah pandemik COVID-19, kata Yeni, satu demi satu pasar tradisional di Tanah Air terjangkit COVID-19 dan menjadi klaster penyebaran virus SARS-CoV-2.
"Oleh karena itu secara masif kami lakukan pemeriksaan di kelompok rentan tertular (seperti pasar dan tempat keramaian) khawatir ada klaster baru, makanya, kalaupun beraktivitas, harus benar-benar new normal, patuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Ditambahkan Yeni, Pemkab Garut terus menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan sesuai protokol Pencegahan COVID-19, dengan selalu memakai masker bila beraktifitas diluar rumah serta menjaga jarak.
“Semoga dengan upaya bersama yang kita lakukan secara konsisten, pandemi COVID-19, khususnya di Kabupaten Garut segera berakhir,” pungkasnya.
