• Bahasa

Nasyiyatul Aisyiyah Garut Gelar Forum Dengar Pendapat Terkait Isu Kesehatan Ibu Dan Anak

6 Feb 2023 Hanapi 423

GARUT, Tarogong Kidul - Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah (PDNA) Garut bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, didukung oleh Rise Foundation, menggelar acara Forum Dengar Pendapat terkait Isu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kabupaten Garut, yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (6/2/2023).

Dalam kegiatan ini, PDNA Garut menghadirkan beberapa pemangku kebijakan seperti Perwakilan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Kabupaten Garut, Suherman, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, dr. Maskut Farid, dan Kepala Bidang (Kabid) Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Garut, Asep Jawahir.



Sebanyak 45 peserta perwakilan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, remaja, ibu hamil dan bidan, hingga Tim Sakinah berdiskusi serta menyampaikan beberapa aspirasi dan unek-unek yang dimiliki kepada pemangku jabatan yang hadir dalam acara ini terkait dengan masalah KIA.

Perwakilan TPPD Kabupaten Garut, Suherman, mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh PDNA Garut ini, terlebih ia menilai jika penanganan masalah ibu hamil hingga bayi baru lahir ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab seluruh stakeholder yang ada.

Suherman beharap Forum Dengar Pendapat ini bisa terus berlanjut, guna mewujudkan Kabupaten Garut yang _zero new stunting_, dan _zero_ Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB).


"Pemerintah sangat merespon kegiatan ini dan terus memberikan dukungan semaksimal mungkin sesuai dengan regulasi yang ada, (dan) harapannya tentu kita harapkan dengan adanya ini mampu mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga akhirnya (terwujud) zero AKI dan AKB, sehingga Kabupaten Garut nanti menjadi kabupaten yang sehat," ujar Suherman.



Apresiasi terkait acara ini juga disampaikan oleh Kepala Dinkes Garut, dr. Maskut Farid, di mana kegiatan ini merupakan suatu usaha untuk membantu pemerintah dalam menangani masalah yang berkaitan dengan ibu hamil, stunting, hingga bayi-bayi yang baru lahir. Apalagi, Pemkab Garut saat ini sedang mengadakan sebuah gerakan guna memastikan semua ibu hamil di Kabupaten Garut harus terlayani dengan baik.

"Nah sehingga dengan adanya partisipasi dari semua pihak hari ini dari Nasiyatul Aisyiyah Ini sangat kami senang sekali, kami sangat terbuka dan nanti kita akan kembangkan lagi, mungkin sekarang di Muhammadiyah, nanti NU, kemana-mana yah, agar bareng-bareng, intinya adalah bagaimana membantu masyarakat ibu hamil yang sekarang lagi hamil nih, kalo tidak ada masalah ya nggak apa-apa lancar-lancar saja formal gak masalah, nah ketika ada masalah itulah yang harus kita usahakan (bantu)," imbuhnya.



Kadinkes Garut menekankan agar semua pihak memikirkan bagaimana intervensi yang dilakukan betul-betul menyentuh masyarakat.

"Nah ini ketika ada masalah inilah kita harus konsen, maka saya tekankan kita harus bagaimana _how_-nya bukan programnya, tapi bagaimana itu betul-betul menyentuh pada masyarakat-masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan," kata dr. Maskut.

Sementara itu, Kabid LKD DPMD Garut, Asep Jawahir, menilai Forum Dengar Pendapat merupakan salah satu pendidikan yang paling berharga karena memberikan pemahaman serta pengertian yang harus diadopsi oleh peserta.



Selain itu, ia juga berharap hasil diskusi dari kegiatan ini nantinya bisa ditindaklanjuti oleh program kegiatan yang ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang ada di lingkungan Pemkab Garut.

Di tempat yang sama, Ketua Departemen Sosial (Depsos) PDNA Garut, Rosi Siti Rahmawati, mengatakan salah satu tujuan dari acara ini adalah untuk memetakan berbagai macam persoalan dan tindakan yang telah dan akan dilakukan oleh masyarakat, yang diwakili oleh peserta dari berbagai kalangan terkait isu KIA di Kabupaten Garut.

"Makanya tantangannya apa kan dari mereka yang muncul selama mereka mendampingi masyarakat untuk konsen di isu KIA gitu ya, isu KIA ini kan nanti ada di isu stuntingnya dan di AKI/AKBnya dan lintas usia, jadi hari ini lebih ke me-mapping-kan segala jenis persoalan, hambatannya apa, kemudian disampaikan direkomendasikan," kata Rosi.



Ia mengungkapkan jika selama diskusi yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini, para peserta bebas bicara dengan rasa aman, dan kemudian hasil diskusinya disampaikan langsung ke pemangku kebijakan yang hadir.

"Jadi tadi disampaikan diskusi dan diakhirnya nanti akan kita _wrap up_ (mengemas) ya apa saja yang ada dalam diskusi hari ini, dan disampaikan nanti secara general ke Bapak Bupati gitu," ungkapnya.

Ia menerangkan selama kegiatan berlangsung antusiasme dari peserta luar biasa, apalagi setiap peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi hingga unek-unek yang dimilikinya selama ini.



Rosi juga menjelaskan bahwa tindaklanjut dari kegiatan ini adalah tersusunnya rekomendasi kebijakan atau policy brief yang akan digabungkan dengan data riset dan aspirasi yang hari ini sudah disampaikan oleh peserta Forum Dengar Pendapat.

"Jadi follow up nya adalah kita akan menyampaikan rekomendasi kebijakan kepada para pihak, terutama Bapak Bupati dan juga kepala SKPD terkait gitu, untuk betul-betul bisa merespon ini dan mem-follow up-inya," jelasnya.



Melalui kegiatan inj, lanjut Rosi, pihaknya ingin mendekatkan masyarakat dengan pemerintah, sehingga program dari pemerintah bisa berkesinambungan dengan kebutuhan dari masyarakat.

"Harapannya antara masyarakat dengan pemerintah itu dekat gitu ya, jadi pemerintah membuat program-program itu yang memang dibutuhkan oleh masyarakat, dan masyarakat mengerjakan segala hal yang dia lakukan untuk isu KIA itu betul-betul memang nyambung sinergis dengan pemerintah gitu," tandasnya.


www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT