Direktur Jenderal
Pengembangan Kawasan Perdesaan Kementrian Desa (Kemendes) Republik Indonesia,
Ahmad Erani Yustika, sesalkan masih banyak pasar tradisional yang terapkan cara
lama.
Saat ini, hampir banyak
pasar tradisional terutama di hampir seluruh desa di Kabupaten Garut hanya
menjalankan aktivitas jual beli saja. Akibatnya, masalah kebersihan dan
minimnya lahan pasar tradisional diabaikan oleh para pedagang maupun pengelola.
“Saat ini masih banyak
pasar tidak melakukan berbagai inovasi,” kata Ahmad saat meninjau Pasar
Genteng, Desa Margalaksana, Kecamatam Cilawu, Kabupaten Garut, Kamis
(4/1/2017).
Menurutnya, seharusnya
pasar-pasar di desa memiliki fasilitas di antaranya yaitu koperasi, pelatihan
kepada pedagang dan pengelolaan sampah. “Hal
itulah yang belum dimiliki banya pasar tradisional,” ujarnya.
Ahmad menjelaskan, pasar
tradisional yang sudah menerapkan sistem tersebut di Kabupaten Garut hanya
Pasar Sehat Genteng di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.
Pasar yang berada di
tengah permukiman warga ini pun telah memiliki beberapa fasilitas pendukung,
salah satunya yakni tempat pengelolaan sampah.
“Kepuasan konsumen adalah
yang utama,” ujarnya.
(Hakim Baihaqi),tribunnews.com