• Bahasa

Presiden Jokowi : Peserta Program Mekaar di Garut Harus Naik Kelas

16 Oct 2019 Hanapi 1355

Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Garut pada Jumat, 18 Januari 2019, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jabar, Bupati Garut Rudy Gunawan, Wakil Bupati Garut dr  Helmi Budiman dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.  Presiden meninjau pelaksanaan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) hasil binaan BUMN PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).

Presiden bertemu langsung dengan penerima bantuan modal dari program Mekaar yang  telah berkumpul di Alun-Alun Cibatu, Kabupaten Garut. Kepala Negara pun mengapresiasi jumlah nasabah yang terus bertambah di seluruh Tanah Air.

“Saya senang sekali di Provinsi Jawa Barat sudah 1 juta lebih penerima program Mekaar. Di Kabupaten Garut sendiri juga sudah banyak sekali, 87 ribu yang sudah menerima program Mekaar khususnya ibu-ibu,” kata Presiden.

Presiden pun berpesan kepada para penerima bantuan modal dari PNM Mekaar untuk terus memanfaatkan program tersebut dengan baik agar usaha yang dirintisnya semakin berkembang dan naik ke level yang lebih tinggi.

“Saya berpesan untuk terus bekerja keras untuk meningkatkan usaha kita dan segera bisa naik kelas. Butuh waktu, dan proses, tidak usah tergesa-gesa,” ucap Presiden.

Salah satunya adalah Sifa Iriani seorang  warga Kabupaten Garut yang merupakan penerima bantuan modal sebesar 4 juta rupiah dari program Mekaar. Modal tersebut digunakan untuk menjalankan usaha sembako miliknya dan berhasil meraih pendapatan hampir 500 ribu rupiah setiap harinya.

Berkat usaha tersebut, ia pun meyakini akan segera lulus dari program Mekaar dan beralih ke program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendapatkan tambahan modal yang lebih besar lagi.

“Saat ditanya Presiden Jokowi soal kemampuannya mengembalikan modal yang diberikan program KUR, dengan tegas Sifa menjawab "Yakin Bisa".

Tak lupa presiden mengingatkan kepada para penerima bantuan modal untuk menggunakan dengan bijak modal yang diberikan sebagai modal usaha, bukan untuk kepentingan lain yang bersifat konsumtif.

“Ibu-ibu boleh beli baju dan beli apapun akan  tetapi dari hasil keuntungan, jangan ambil dari pokok pinjamannya. Berbahaya itu. Karena kalau sudah tidak bisa mengembalikan akan sulit kita,” sebut Presiden.

Sumber : Humas Diskominfo Garut

www.garutkab.go.id

Dikelola oleh :
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
Jl. Pembangunan No. 181, Garut, 44151
Provinsi Jawa Barat

+62 262 4895000
[email protected]
[email protected]
DiskominfoGRT
DiskominfoGRT