Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman berharap, masyarakat bersikap tenang menyikapi merebahnya virus Covid-19 dan jangan bersikap berlebihan seperti membuat stigma negatif terhadap pasien dan keluarganya. Sikap ke hati-hatian tenaga medis sangat penting dalam melaksanakan prosedur atau sop (standar operasional) sesuai penanganan covid 19 termasuk pemulasaraan.

Helmi mengatakan, terkait sempat adanya gejolak yang terjadi di kecamatan Pameungpeuk akibat adanya warga yang meninggal diduga terpapar, menurutnya apa yang disampaikan dokter puskesmas Pameungpeuk yaitu dr Ema sudah sesuai prosedur, sebagaimana berdasarkan keterangan dari rumah sakit asal dan tempat kerja yang bersangkutan, almarhum tidak terpapar covid 19 tetapi meninggal karena penyakit lain.

"Adapun prosedur pemulasaraan yang diterapkan terhadap korban meninggal itu sebagai bentuk kehatihatian dan prosedurial protokol kesehatan adapun pernyataan yang sempat dikeluarkannya itu semata sebagai bentuk tanggung jawab besar sebagai seorang profesi dokter dalam pencegahan penyakit yang lebih luas," ungkap Helmi, Jum'at (01/05/2020).

Oleh sebab itu, Helmi menghimbau masyarakat untk kembali seperti keadaan semula untuk tidak saling mencurigai bersikaplah saling memberi semangat, kejadian kemarin sudah diterima oleh pihak keluarganya dan untuk tidak dipersoalkannya kembali.

Helmi juga menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga almarhum, semoga almarhum diterima di sisinya, dan untuk keluarganya diberikan kesabaran kesehatan dan ketabahan.

Helmi menuturkan petugas medis saat ini sedang menghadapi beban yang sangat berat sebagai garda terdepan, dia mempertaruhkan dirinya keluarganya dan profesinya oleh karena itu, dukungan serta motifasi sangat dibutuhkan kebersamaan sangat diperlukan dalam kasus seperti ini.

Seperti diketahui ratusan warga Pameungpeuk kp. Cidahon mendatangi kantor kecamatan dan menyampaikan keresahaannya akibat adanya anggapan salah seorang warga yang meninggal diduga terpapar covid 19.