GARUT, Tarongong Kaler - Senin pagi (21/03/2022) tepatnya di Jalan KH. Mashduqi, Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, Al Mashduqi Boarding School mendeklarasikan diri menjadi sekolah yang peduli terhadap aspek lingkungan. Peluncuran Al Mashduqi Eco School  bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai pengampu kegiatan Gerakan Budaya Peduli Lingkunga Hidup Sekolah (GBPLHS) sesuai amanat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 52 Tahun 2019.

Menjadi sebuah harapan besar agar siswa siswi Al-Mashduqi Boarding School dapat menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan. Selain itu juga Al-Mashduqi Eco School diharapkan bisa menjadi mediator peningkatan pelestarian lingkungan hidup kepada masyarakat sekitar. Gerakan Al-Mashduqi Eco School merupakan langkah gerakan perubahan dan pengembangan kesadaran warga sekolah terhadap lingkungan. Gerakan ini menitikberatkan pada siswa yang meliputi pembelajaran berbasis praktek yang bermanfaat untuk semua elemen sekolah dan masyarakat yang lebih luas melalui proyek-proyek yang menarik terkait kelestarian lingkungan.

Gerakan Eco School juga beriringan dengan GPBLHS ,serta menjadi turunan dari Program Adiwiyata yang digagas oleh Kementerian Lingkungan  Hidup dan Kehutanan. Pelaksanaan GPBLHS di Al Mashduqi Boarding School terus diupayakan pada aspek-aspek kebersihan sanitasi drainase, pengelolaan sampah, budidaya tanaman, konservasi air dan energy, serta inovasi-inovasi penerapan PRLH (perilaku ramah lingkungan hidup). Dalam hal ini Al-Mashduqi Boarding School juga terus berupaya dalam perwujudan Sekolah Adiwiyata yang dikerjasmakan dengan DLH Garut, Bidang Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati.

Koordinator Konservasi Lingkungan Bidang Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati (KLKH) DLH Garut, Irfan Nu’man Hakim, memaparkan, saat ini pihaknya sedang menggalakan program GPBLHS di seluruh sekolah Kabupaten Garut dengan tujuan mewujudkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan hidup dimulai dari pendidikan dasar dan mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berbasis pentahelix.

“Harapannya mudah-mudahan semakin banyak sekolah di Kabupaten Garut dengan prinsip Sekolah Berbudaya Lingkungan,” tandasnya.