GARUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut terus berupaya mengatasi dampak bencana kekeringan yang melanda wilayah ini. Melalui langkah konkret, BPBD Garut telah melakukan pendistribusian air bersih di beberapa daerah terdampak.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh, mengungkapkan, pendistribusian air bersih dilakukan di beberapa titik terdampak, termasuk di Kampung Sukaresmi, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan kendaraan tangki air berkapasitas 4.000 liter sebanyak dua kali pengiriman milik PDAM Garut, yang berhasil mencakup 133 KK dan 480 jiwa.

Tidak hanya di Cigedug, distribusi air bersih juga dilaksanakan di Kampung Babakan Ciperang, Desa Sukarame, Kecamatan Leles. BPBD Garut memobilisasi kendaraan tangki berkapasitas 5.000 liter untuk mencukupi kebutuhan 121 KK dan 378 jiwa di wilayah tersebut.

Pendistribusian air bersih juga diperluas hingga ke Kampung Sakawayana, Desa Sakawayana, Kecamatan Malangbong. Dengan satu unit kendaraan tangki berkapasitas 4.000 liter, BPBD Garut berhasil mencakup 311 KK dan 1.109 jiwa dalam upaya memberikan akses air bersih.

Selain penanganan langsung terhadap kekeringan, BPBD Kabupaten Garut juga tidak lupa untuk memberikan edukasi terkait kesadaran akan bencana melalui Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kegiatan ini digelar di MTs Negeri 1 Garut dengan pemateri dari Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana (FPTPRB) Jawa Barat, Yaman Suryaman, serta melibatkan unsur TNI.

Beberapa materi penting yang diberikan meliputi konsepsi SPAB, Pengenalan Potensi Resiko Bencana di Sekolah, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), dan Simulasi Gempa Bumi. Dengan upaya komprehensif ini

BPBD Garut berharap dapat membantu masyarakat menghadapi tantangan kekeringan dan meningkatkan kesadaran akan keamanan bencana.