GARUT, Tarogong Kidul - Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut, tidak hanya memiliki tugas sebagai petugas pemadaman saja, namun ada tugas lain non kabakaran, yakni penyelamatan

Kepala Disdamkar Garut, Aah Anwar Saefulloh, mengatakan, Disdamkar Garut melakukan beberapa penyelamatan seperti penyelamatan manusia, hewan, evakuasi sarang tawon dan lain-lain.

"Untuk penyelamatan, laporan ke kita dicatat penyelamatannya penyelamatan apa, kalau peyelamatan manusia kita langsung berangkat saat itu juga, penyelamatan hewan juga kita berangkat, cuman kalau penyelamatan ternyata harus survei dulu, seperti sarang tawon, dan kita tetap pelaksanaannya harus malam, jadi paling laporannya siang kita survei langsung ke lokasi, ini gimana seperti apa prosesinya nanti kita malam pasti datang," ujar Aah saat, di kantornya, Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (7/12/2020).

Selain hal tadi, lanjut Aah, pihaknya juga sering memberikan bantuan terkait pemotongan pohon tumbang yang menghalangi atau menggangu akses jalan raya.

"Dan untuk yang lain-lain seperti pohon tumbang, itu bisa ke kami. cuma kalau untuk bambu tumbang jika bisa sama warga saja, kalo pohon tumbang, pohon besar, harus dipotong segera karena menghalangi jalan raya itu kita lakukan, tapi kalau memotong pohonnya yang sedang berdiri itu tugas LH (Lingkungan Hidup), karena bukan penyelamatan," ungkapnya.

Saat ini, imbuh Aah, kasus pelepasan cincin sudah banyak dilakukan oleh Disdamkar Garut, bahkan sampai ada jari tangan dari korban yang akan melepaskan cincin yang sampai membengkak duka kali lipat.

Aah menyatakan  keheranannya atas kasus pelepasa cincin yang tidak  bisa dilepas, dan menjadi laporan rutini yang kerap ia terima. "Mungkin (saat) wudhu itu dibuka, atau pada saat wudhu itu dilonggarkan, atau kalau padat seharusnya mulai terasa kan pasti dibuka, tapi ya ternyata banyak sampai luka (bengkaknya) dua kali lipat, nah itu dipotong (cincinnya) disini, karena memang pada saat itu tidak bisa di buka," ucap Aah.

Meski demikian, pihaknya selalu siap, apabila diperlukan, terlebih bila dilakukan sendiri oleh masyarakat dirasa berbahaya.

"Jadi intinya apa saja yang bisa kita lakukan untuk membantu dari pada membahayakan masyarakat melakukan sendiri mintalah pertolongan ke Damkar, apapun itu, (dan tentunya) gratis, kita gratis tidak boleh menerima uang apapun." pungkasnya.

Menurut Aah, kejadian penyelamatan non kebakaran terdapat 225 kejadian, diantaranya operasi tangkap tawon (OTT) 192 kejadian, tangkap ular, kucing, biawak, burung hantu, orang terkena petir, kesetrum, orang masuk sumur, tenggelam di laut,  pohon tumbang,  pelepasan cincin, dan penyelamatan lainnya.

Sedangkan kejadian kabakaran sejak Januari hinga November tercatat 102 kejadian, dengan kerugian material sebesar Rp.  7.775.000.000. umum diakibatkan arus pendek listrik (42 kejadian), sisanya akibat tungku, tabung gas, pembakar sampah dan puntung rokok.